JAMBI - - Hingga Minggu petang, upaya evakuasi terhadap Kapolda Jambi Inspektur Jenderal Rusdi Hartono dan rombongan yang menjadi korban kecelakaan pesawat helikopter di kawasan hutan berbukit antara Desa Temiai dengan Desa Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Minggu siang (19/2), belum membuahkan hasil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Media Indonesia di Posko Satgas Karhutla - - bangunan Bandara Sultan Thaha lama – yang dijadikan posko evakuasi, Kapolda Jambi berserta rombongan dan kru pesawat nahas, dipastikan masih terlantar di lokasi kejadian.
Baca juga:
Baharkam Polri Evaluasi Penanganan Pandemi
|
“Sampai saat ini evakuasi masih diupayakan. Cuaca yang berkabut disertai hujan, serta beratnya medan menuju lokasi kejadian, menyulitkan evakuasi. Sinyal komunikasi lewat telepon tidak bisa terhubung. Begitu juga dengan pesawat hate (handy talky, Red) sulit.
Namun kondisi Beliau dan penumpang lainnya, sewaktu sempat terhubung singkat dengan komunikasi hate, dipastikan selamat. Sementara itu kondisinya yang bisa saya sampaikan. Kami masih terus berupaya mendapatkan informasi lebih lanjut yang pasti, ” kata Kabid Humas Polda Jambi Komisaris Besar Mulia Prianto.
Berdasarkan keterangan resmi dari Humas Polda Jambi, terkonfirmasi sebagai korban laka pesawat heli yang membawa Kapolda Jambi dan rombongan, antara lain Kapolda Rusdi Hartono, Dirreskrimum Kombes Andri Ananta Yudisthira, DripolAirud Kombes Michale Mumbunan, Koorspri Kapolda Ayani. Dan tiga kru pesawat pilot, yakni AKP Ali H, AKP Amos F dan Aipda Susilo
Terkait beredarnya foto dan video yang memperlihatkan para korban terluka, Mulia Prianto belum bisa mengomentarinya.
Sulitnya medan untuk menjangkau lokasi kecelakaan, warga sekitar Desa Temiai. Untuk menjangkau lokasi kejadian, hanya bisa ditempuh berjalan kaki, melewati terjalnya perbukitan. Waktunya untuk sampai ke lokasi dari bibir jalan umum bisa mencapai belasan jam. (UTI).